Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Dibukanya pintu resmi Tawau, Sabah - Malaysia pada 1 April 2022 ini, menjadi momentum perbaikan ekonomi masyarakat di Nunukan.
Terutama para pengusaha sembako dan jasa yang bisa kembali beraktivitas normal seperti sebelum kebijakan lockdown yang diberlakukan Pemerintah Malaysia.
Asisten II Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setkab Nunukan, H Asmar kepada pusaranmedia.com mengatakan, tidak menyiapkan strategi khusus menjelang pembukaan jalur Nunukan - Tawau tersebut.
"Kalau gebarakan khusus mungkin kita tunggu sampai aktivitas ini betul-betul normal. Paling yang kita usahakan bagaimana pengusaha atau masyarakat kita yang sedari dulu menjalin kerja sama dengan Malaysia bisa beraktivitas normal," ujar Asmar, Rabu (30/3/2022).
Dikatakan Asmar, jika sejumlah kegiatan antar dua negara ini kembali normal, tentu perekonomian masyarakat juga ikut terdampak, apalagi jika berhubungan dengan aktivitas perdagangan dan jasa, seperti buruh pelabuhan yang jumlahnya tidak sedikit, warung-warung makan yang berada di sekitaran pelabuhan dan penginapan maupun perhotelan.
"Jadi semoga ini membawa dampak baik lah, apalagi kalau kita bercermin dengan kondisi hari ini. Ketika ada kelangkaan seperti minyak goreng kemarin, alhamdulillah kita tidak begitu merasakan, karena adanya stok barang dari Malaysia," ujarnya.
Menurut Asmar, sejumlah peluang investasi tentu juga akan disusun mengingat ada dua potensi besar milik Nunukan yang bisa dijual yakni, rumput laut dan kelapa sawit.
Pihaknya juga berusaha mencari peluang komoditi lainnya yang bisa dibuka untuk investor Sabah nantinya jika ingin berinvestasi di Nunukan.
"Yang saya maksud dengan gebrakan yang lain yakni kita menghadirkan peluang baru, apakah itu komoditi lainnya atau investasi di sektor pariwisata maupun sektor lainnya. Tentu ini yang akan kita coba pikirkan bersama," pungkasnya.