Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

300 Rumah di Bantaran Sungai Tenggarong Masuk Dalam Rencana Penataan Kawasan

Bantaran kawasan sungai Tenggarong yang diapit jalan Kartini dan jalan Panjaitan.(Foto: lodya/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Diskominfo Kutai Kartanegara

    300 Rumah di Bantaran Sungai Tenggarong Masuk Dalam Rencana Penataan Kawasan

    PusaranMedia.com

    Bantaran kawasan sungai Tenggarong yang diapit jalan Kartini dan jalan Panjaitan.(Foto: lodya/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    300 Rumah di Bantaran Sungai Tenggarong Masuk Dalam Rencana Penataan Kawasan

    Bantaran kawasan sungai Tenggarong yang diapit jalan Kartini dan jalan Panjaitan.(Foto: lodya/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan 

    TENGGARONG - Sekitar 300 rumah dan 200 KK di bantaran Sungai Tenggarong, tepatnya di Jalan Kartini dan Jalan Panjaitan, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) masuk dalam ruang penataan kawasan Sungai Tenggarong. 

    Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kukar bakal menata kawasan tersebut agar memiliki daya tarik dan nilai ekonomis yang tinggi. 

    Analis Kebijakan Disperkim Kukar, Rovviyatul Hidayat menjelaskan konsep yang bakal digunakan untuk bangunan-bangunan di kawasan tersebut adalah plug and play.

    Ovi sapaan akrabnya, menyebut rencana bangunan rumahnya akan dibuat dengan bentuk rumah adat kutai zaman dulu. “Nanti arsiteknya lebih ke situ, bangun-bangunan Kutai tempo dulu,” jelasnya. 

    Ovi menjamin rencana revitalisasi kawasan itu tidak akan sampai menggusur rumah-rumah warga, melainkan hanya menata saja. Sebab tujuan penataan ini untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu lokasi wisata. 

    Berkaitan dengan ini, Disperkim Kukar berencana menjalin kerja sama dengan OPD terkait untuk pembahasan konsep wisatanya. “Mungkin seperti di Bangkok, Thailand, ‘kan ada atraksi sungai dan sebagainya. Mungkin nanti DKP juga untuk lingkungan sungainya, ada ikan-ikannya,” sebutnya. 

    Kemudian bakal ditata kawasan hijau di kawasan itu dengan membangun taman. Ruang Terbuka Hijau (RTH) tidak akan mengenai kawasan permukiman. “Ruang kosong itu yang kita manfaatin,” ucap Ovi. 

    Lurah Loa Ipuh, Nadi Baswan menyebut ada 16 RT yang masuk dalam rencana penataan. Sebanyak 15 RT di Kelurahan Loa Ipuh dan satu RT masuk di Kelurahan Melayu. 

    Warga, kata dia, setuju dengan rencana dan konsep penataan kawasan Sungai Tenggarong tersebut.

    Beberapa waktu lalu, para warga berkumpul di Masjid Agung untuk bertemu langsung dengan Bupati Kukar Edi Damansyah soal rencana itu. “Tetapi kita masih menunggu situasi di lapangan, maunya seperti apa bentuknya. Saat ini masih tahapan DED,” katanya. 

    Secara umum, konsep yang diketahuinya sejauh ini kawasan itu bakal dibentuk menjadi seperti pasar terapung yang dapat menghidupkan UMKM.

    Menurut Nadi, sejauh ini konsep yang ditawarkan memang cukup menarik bila dilihat dari hasil pembahasan yang lalu. “Kalau ditata lebih bagus di desain lebih bagus kan ya paling tidak mata kita enak lah melihat,” pungkasnya. (Adv)