Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Lampu Gantung Berukuran Jumbo di Masjid Agung PPU Jatuh Tadi Malam, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa 

Lampu hias Masjid Agung Al Ikhlas PPU jatuh (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Lampu Gantung Berukuran Jumbo di Masjid Agung PPU Jatuh Tadi Malam, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa 

    PusaranMedia.com

    Lampu hias Masjid Agung Al Ikhlas PPU jatuh (Foto: Istimewa)

    Lampu Gantung Berukuran Jumbo di Masjid Agung PPU Jatuh Tadi Malam, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa 

    Lampu hias Masjid Agung Al Ikhlas PPU jatuh (Foto: Istimewa)

    Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan 

    PENAJAM- Masjid Agung Al Ikhlas milik pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kembali menjadi sorotan masyarakat. 

    Renovasi interior dan eksterior menghabiskan anggaran APBD 2020 sebesar Rp11,7 miliar, namun mengalami kebocoran atap pada September 2021. Kebocoran atap telah ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU. 

    Paling menghebohkan, lampu hias yang terpasang di tengah kubah masjid terjatuh tadi malam.  Beruntung, lampu hias berukuran jumbo itu tidak sampai menelan korban jiwa. Karena, lampu hias jatuh setelah selesai salat tarawih berjamaah, Kamis (7/4/2022) malam. 

    Peristiwa jatuhnya lalu hias berwarna emas menjadi perbincangan hangat masyarakat. Padahal, lampu hias itu terpasang baru lebih setahun. Anggaran lampu hias itu telah termasuk di anggaran renovasi interior dan eksterior sebesar Rp11,7 miliar.

    “Tadi malam sekitar setengah 11.00 (Wita) malam masih ada jamaah yang tadarus. Lampu hiasnya belum jatuh. Kemungkinan lampu hias jatuh lewat jam 11 malam karena, penjaga Masjid Agung Al Ikhlas pulang ke rumahnya kemudian jam 12 malam kembali ke masjid, lampu hiasnya sudah jatuh,” kata salah seorang jamaah Masjid Agung Al Ikhlas PPU yang enggan disebut namanya.

    Ia mengungkapkan, lampu hias yang terpasang di lingkaran kubah masjid terjatuh lantaran besi mulai berkarat. “Besi tertanam dengan tembok kubah itu yang berkarat,” ujarnya. 

    Pengurus Masjid Al Ikhlas bersama jamaah lainnya telah memindahkan lampu hias yang terjatuh tersebut. “Lampu hiasnya cukup besar. Tidak bisa dibayangkan seandainya itu terjatuh pada saat salat berjamaah. Karena, lampu hias itu sangat besar. Waktu dipindahkan pun, ada lebih sepuluh orang yang angkat,” jelasnya. 

    Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati PPU Hamdam menyatakan, telah memerintahkan DPUPR untuk mencari tahu penyebab jatuhnya lampu hias dan segera melakukan perbaikan.

    “Akan diteliti dulu apa penyebabnya. Kita tidka bisa kangsung vonis kalau belum diketahui penyebabnya. Nanti bagian teknis yang akan meneliti,” ujarnya.

    Diketahui, Masjid Agung Al Ikhlas berkapasitas 3.000 jamaah dibangun oleh Pemkab PPU sejak 2010 dengan alokasi anggaran tahap pertama sebesar Rp60 miliar. Kemudian pembangunan tahap kedua pada 2015 dengan anggaran Rp38 miliar. Rumah ibadah umat Islam ini difungsikan pada Maret 2017. Kemudian tahun 2020 dialokasikan anggaran renovasi sebesar Rp11,7 miliar.