Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Hasil Inventarisasi Dinas PU di Jembatan Martadipura yang Ditabrak Ponton, Alami Kerusakan di Bagian Bawah Rel Gondola 

Kapal ponton yang menabrak bagian bawah rel gondola jembatan Martadipura, Kota Bangun pada Jumat (8/4/2022) lalu. (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Hasil Inventarisasi Dinas PU di Jembatan Martadipura yang Ditabrak Ponton, Alami Kerusakan di Bagian Bawah Rel Gondola 

    PusaranMedia.com

    Kapal ponton yang menabrak bagian bawah rel gondola jembatan Martadipura, Kota Bangun pada Jumat (8/4/2022) lalu. (Foto: Istimewa)

    Hasil Inventarisasi Dinas PU di Jembatan Martadipura yang Ditabrak Ponton, Alami Kerusakan di Bagian Bawah Rel Gondola 

    Kapal ponton yang menabrak bagian bawah rel gondola jembatan Martadipura, Kota Bangun pada Jumat (8/4/2022) lalu. (Foto: Istimewa)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan 

    TENGGARONG - Hasil inventarisasi Dinas PU atas akibat tertabraknya jembatan Martadipura oleh kapal ponton di Kota Bangun, Jumat (8/4/2022) ditemukan adanya kerusakan pada bagian bawah rel gondola. 

    Kabid Bina Marga, Restu Irawan mengatakan rel gondola digunakan untuk pengecekan pemeliharaan bagian bawah jembatan dengan menggunakan kamera.

    Namun, conveyor yang dibawa  kapal tongkang tersebut justru tersangkut pada bagian rel gondola itu. Rel gondola yang putus membuat fungsinya tidak bisa digunakan sementara waktu sampai menunggu masa perbaikan. 

    Lanjut Restu, secara kasat mata hasil peninjauan tidak ditemukan adanya kerusakan pada bentang girder saat itu.

    “Jadi nggak ada bersentuhan bentang girder, hanya saja rel gondola yang bengkok-bengkok itu putus,” tukasnya, Minggu (10/4/2022). 

    Langkah selanjutnya, Dinas PU Kukar bakal meminta kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda untuk selalu menyampaikan kehati-hatian kepada pengguna lintasan di bawah jembatan, khususnya kapal ponton yang bermuatan tinggi. 

    “Kan kewenangannya ada di KSOP Samarinda untuk menyampaikan itu. Kan yang mengizinkan layar segala macam di situ,” ujarnya. 

    Usai insiden penabrakan jembatan tersebut, Restu mengatakan langsung berkoordinasi dengan KSOP Samarinda.

    “KSOP langsung menyampaikan sudah kami minta pertanggungjawaban terkait minta segera komunikasi dengan pemilik kapal, ke Dishub dan Kukar,” sebutnya. 

    Menurut Restu, insiden jembatan Martadipura tertabrak ponton sangat jarang. Namun belakangan, insiden serupa justru kerap terjadi, besar kemungkinan tabrakan terjadi karena Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam mengalami kerusakan hingga akhirnya sering banjir dan terjadi sedimentasi. 

    “Kan kita nggak bisa menyalahkan semua, kayak gitu itu kan akibat perkembangan industri sawit misalnya, batu bara seperti itu,” tandasnya.