Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) bakal membuka Program Studi (Prodi) Informasi Teknologi (IT) dan menambah program pasca sarjana.
Rektor Unikarta Prof Ince Raden mengatakan, penambahan program pasca sarjana dilakukan karena sudah ada lebih dari tujuh ribu sarjana yang dilahirkan Unikarta.
“Kalaupun ada masalah di Unikarta, ini harus dibicarakan, saya terbuka. Sehingga universitas yang kita bangga-banggakan ini beramai-ramai orang masuk (daftar),” ucapnya.
Ince melanjutkan, rencana ini memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder dunia pendidikan untuk mengangkat Unikarta ke permukaan. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat bahwa ada perguruan tinggi yang bisa dibanggakan di Kukar.
Dia menilai, hal ini harus dianggap serius. Bila tidak, justru bakal menyulitkan pada masa yang akan datang. Menurut Ince, sekarang ini minim sekali keinginan pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan.
“Tapi bukan juga kita pesimis. Saya lihat banyak hal yang harus kita lakukan, saat ini pun sarjana tidak jaminan bisa bersaing. Kita harus punya kompetensi-kompetensi yang lain,” kata Ince.
Saat ini di tengah-tengah masyarakat telah berkembang pikiran untuk tidak ambil pusing soal pendidikan dan menjadi sarjana. Mereka berpikir tidak perlu repot dengan latar belakang sarjana untuk mencari pekerjaan. Terlebih kalangan perempuan berpikir bahwa ilmu perkuliahan tidak begitu penting. Ince menegaskan bahwa hal-hal seperti ini harus betul-betul diwaspadai.
“Yang saya pikirkan adalah, pertama mereka ini menjadi ibu rumah tangga yang tidak punya wawasan yang cukup, dan itu berbahaya bagi generasi-generasi kita,” tuturnya.
Kalimantan Timur
Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) bakal membuka Program Studi (Prodi) Informasi Teknologi (IT) dan menambah program pasca sarjana.
Rektor Unikarta Prof Ince Raden mengatakan, penambahan program pasca sarjana dilakukan karena sudah ada lebih dari tujuh ribu sarjana yang dilahirkan Unikarta.
“Kalaupun ada masalah di Unikarta, ini harus dibicarakan, saya terbuka. Sehingga universitas yang kita bangga-banggakan ini beramai-ramai orang masuk (daftar),” ucapnya.
Ince melanjutkan, rencana ini memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder dunia pendidikan untuk mengangkat Unikarta ke permukaan. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat bahwa ada perguruan tinggi yang bisa dibanggakan di Kukar.
Dia menilai, hal ini harus dianggap serius. Bila tidak, justru bakal menyulitkan pada masa yang akan datang. Menurut Ince, sekarang ini minim sekali keinginan pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan.
“Tapi bukan juga kita pesimis. Saya lihat banyak hal yang harus kita lakukan, saat ini pun sarjana tidak jaminan bisa bersaing. Kita harus punya kompetensi-kompetensi yang lain,” kata Ince.
Saat ini di tengah-tengah masyarakat telah berkembang pikiran untuk tidak ambil pusing soal pendidikan dan menjadi sarjana. Mereka berpikir tidak perlu repot dengan latar belakang sarjana untuk mencari pekerjaan. Terlebih kalangan perempuan berpikir bahwa ilmu perkuliahan tidak begitu penting. Ince menegaskan bahwa hal-hal seperti ini harus betul-betul diwaspadai.
“Yang saya pikirkan adalah, pertama mereka ini menjadi ibu rumah tangga yang tidak punya wawasan yang cukup, dan itu berbahaya bagi generasi-generasi kita,” tuturnya.
Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) bakal membuka Program Studi (Prodi) Informasi Teknologi (IT) dan menambah program pasca sarjana.
Rektor Unikarta Prof Ince Raden mengatakan, penambahan program pasca sarjana dilakukan karena sudah ada lebih dari tujuh ribu sarjana yang dilahirkan Unikarta.
“Kalaupun ada masalah di Unikarta, ini harus dibicarakan, saya terbuka. Sehingga universitas yang kita bangga-banggakan ini beramai-ramai orang masuk (daftar),” ucapnya.
Ince melanjutkan, rencana ini memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder dunia pendidikan untuk mengangkat Unikarta ke permukaan. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat bahwa ada perguruan tinggi yang bisa dibanggakan di Kukar.
Dia menilai, hal ini harus dianggap serius. Bila tidak, justru bakal menyulitkan pada masa yang akan datang. Menurut Ince, sekarang ini minim sekali keinginan pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan.
Ia meyakini, ini dapat menjadi faktor utama Kukar mengalami ketertinggalan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk 10-20 tahun mendatang.
“Tapi bukan juga kita pesimis. Saya lihat banyak hal yang harus kita lakukan, saat ini pun sarjana tidak jaminan bisa bersaing. Kita harus punya kompetensi-kompetensi yang lain,” kata Ince.
Saat ini di tengah-tengah masyarakat telah berkembang pikiran untuk tidak ambil pusing soal pendidikan dan menjadi sarjana. Mereka berpikir tidak perlu repot dengan latar belakang sarjana untuk mencari pekerjaan. Terlebih kalangan perempuan berpikir bahwa ilmu perkuliahan tidak begitu penting. Ince menegaskan bahwa hal-hal seperti ini harus betul-betul diwaspadai.
“Yang saya pikirkan adalah, pertama mereka ini menjadi ibu rumah tangga yang tidak punya wawasan yang cukup, dan itu berbahaya bagi generasi-generasi kita,” tuturnya.