Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Queen Orca House Boat, Kapal Wisata Premium Sekelas Hotel Ajak Wisatawan Menikmati Eksotisnya Wisata Alam Raya Kukar

Kapal Wisata premium Queen Orca Houseboat dengan berbagai fasilitas pelayanan hotel (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

Satu kapal dapat menampung sebanyak 24 orang wisatawan dengan lima kru kapal. “Dulu bisa menampung 30 wisatawan, cuma karena direnovasi tiga ruangan dirombak jadi kabin VIP. Lalu kru kapal itu juga di luar dari koki, kalau memang nanti penyewa mau sekalian dengan paket makan maka kami siapkan koki khusus dengan harga Rp185 ribu per orangnya, tiga kali makan dan dua kali snack,” ujarnya.

 

Nala mengaku, saat awal beroperasi pada Agustus lalu, respon  masyarakat cukup besar dan baik khususnya lokal, karena saat ini dengan situasi pandemi, pihaknya belum dapat membuka jalur dari wisatawan luar. Sepanjang Agustus Queen Orca banyak mendapatkan tamu untuk kunjungan ke hulu Mahakam. 

 

“Hampir satu bulan penuh kami ngetrip kemarin itu, datang ke Tenggarong istirahat satu dua hari, terus lanjut berangkat lagi. Kami senang karena ada nilai-nilai yang ingin dikenang oleh orang-orang lokal, ingin mengenang masa lalu beromantisme tentang masa kecil, karena ini kan merupakan jalur utama dulunya sebelum ada jalan darat,” ungkapnya. 

 

Bahkan, lanjutnya, sebelumnya itu sempat ada 35 orang satu keluarga liburan dalam rangka 17 Agustus, dan mengadakan lomba di kapal ini sambil wisata ke hulu. “Sampai 35 itu ya arena keluarga, tapi karena kamar-kamar tidak muat, akhirnya yang anak-anaknya tidur di ruangan TV menggunakan bedcover,” katanya. 

 

Ada Desa Pela, salah satu primadona untuk saat ini Muara muntai, karena menjadi salah satu persinggahan diperbatasan Kutai Barat. Dari situ mereka mempunyai banyak pilihan untuk berkunjung ke Danau Jempang, Danau Melintang, mundur sedikit bisa ke Kota Bangun. Biasanya, para pengunjung juga sekalian explore ikan.

 

 “Tujuan yang primadona emang salah satunya Muara Muntai ya, kita cuma ikut penyewa, jadi mau ke mana aja tujuan mereka kita antarkan,” tuturnya.


 Kapal ini sendiri dilengkapi dengan dua mesin penunjang, yakni satu untuk kapal itu sendiri dan satu lagi menggunakan mesin genset untuk sumber kelistrikan sebagai penunjang AC, pemanas air, penyaring air, TV dan yang lainnya.


Reporter: Lodya Astagina
Editor: Supiansyah

BERITA TERKAIT

    Lifestyle

    Queen Orca House Boat, Kapal Wisata Premium Sekelas Hotel Ajak Wisatawan Menikmati Eksotisnya Wisata Alam Raya Kukar

    PusaranMedia.com

    Kapal Wisata premium Queen Orca Houseboat dengan berbagai fasilitas pelayanan hotel (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Satu kapal dapat menampung sebanyak 24 orang wisatawan dengan lima kru kapal. “Dulu bisa menampung 30 wisatawan, cuma karena direnovasi tiga ruangan dirombak jadi kabin VIP. Lalu kru kapal itu juga di luar dari koki, kalau memang nanti penyewa mau sekalian dengan paket makan maka kami siapkan koki khusus dengan harga Rp185 ribu per orangnya, tiga kali makan dan dua kali snack,” ujarnya.

     

    Nala mengaku, saat awal beroperasi pada Agustus lalu, respon  masyarakat cukup besar dan baik khususnya lokal, karena saat ini dengan situasi pandemi, pihaknya belum dapat membuka jalur dari wisatawan luar. Sepanjang Agustus Queen Orca banyak mendapatkan tamu untuk kunjungan ke hulu Mahakam. 

     

    “Hampir satu bulan penuh kami ngetrip kemarin itu, datang ke Tenggarong istirahat satu dua hari, terus lanjut berangkat lagi. Kami senang karena ada nilai-nilai yang ingin dikenang oleh orang-orang lokal, ingin mengenang masa lalu beromantisme tentang masa kecil, karena ini kan merupakan jalur utama dulunya sebelum ada jalan darat,” ungkapnya. 

     

    Bahkan, lanjutnya, sebelumnya itu sempat ada 35 orang satu keluarga liburan dalam rangka 17 Agustus, dan mengadakan lomba di kapal ini sambil wisata ke hulu. “Sampai 35 itu ya arena keluarga, tapi karena kamar-kamar tidak muat, akhirnya yang anak-anaknya tidur di ruangan TV menggunakan bedcover,” katanya. 

     

    Ada Desa Pela, salah satu primadona untuk saat ini Muara muntai, karena menjadi salah satu persinggahan diperbatasan Kutai Barat. Dari situ mereka mempunyai banyak pilihan untuk berkunjung ke Danau Jempang, Danau Melintang, mundur sedikit bisa ke Kota Bangun. Biasanya, para pengunjung juga sekalian explore ikan.

     

     “Tujuan yang primadona emang salah satunya Muara Muntai ya, kita cuma ikut penyewa, jadi mau ke mana aja tujuan mereka kita antarkan,” tuturnya.


     Kapal ini sendiri dilengkapi dengan dua mesin penunjang, yakni satu untuk kapal itu sendiri dan satu lagi menggunakan mesin genset untuk sumber kelistrikan sebagai penunjang AC, pemanas air, penyaring air, TV dan yang lainnya.


    Reporter: Lodya Astagina
    Editor: Supiansyah

    Queen Orca House Boat, Kapal Wisata Premium Sekelas Hotel Ajak Wisatawan Menikmati Eksotisnya Wisata Alam Raya Kukar

    Kapal Wisata premium Queen Orca Houseboat dengan berbagai fasilitas pelayanan hotel (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    TENGGARONG – Sempat lama bersandar dan tidak terpakai, Queen Orca House Boat kembali beroperasi sejak Agustus lalu. 

    Kapal wisata premium dengan target kalangan menengah ke atas ini bernama Kutai Permai sebelum akhirnya direnovasi dan diubah menjadi Queen Orca House Boat. 

    Dengan segala fasilitas yang tak kalah mewah dengan hotel, kapal ini suguhkan cabin private dan executive lengkap dengan AC, karaoke, ruang screening film, dining room, dapur dan pelayanan sekelas hotel.

    “Ada 10 kabin dan satu kabin VIP. 10 kabin itu terdiri dari dua tempat tidur di dalamnya. Tiga kamar executive dengan tipe twin bed, ada dua kamar bisnis tipe twin bed, enam kamar tipe standar ranjang bersusun. Dan berbagai fasilitas hiburan lainnya,” kata Manager Umum Queen Orca House Boat Dedi Nala Sudarya, Sabtu (3/10/2020).

    Nama Queen Orca sendiri memiliki arti yang unik dan tentunya masih terhubung dengan sungai Mahakam. Orca berasal kata Orcaella yang merupakan nama ilmiah dari pesut Mahakam atau lumba-lumba air tawar. “Kalau Orcaella itu terlalu panjang namanya, jadi dipersingkat aja jadi orca. Lalu, ditambahkan kata queen agar kesannya lebih feminim,” ungkapnya.

    Nala mengatakan kapal ini dipersiapkan dan diperuntukkan bagi mereka yang ingin menikmati kenyamanan traveling ke pedalaman Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara. 

    “Jadi kami sebagai pihak yang memberikan fasilitas penginapan, karena seperti yang kita tahu ya, kalau di hulu-hulu sana itu walaupun banyak wadah yang bisa dikunjungi untuk berwisata, tapi untuk tempat menginapnya belum ada yang memadai,” ujarnya.  

    Ke depannya, tren wisata akan berubah menuju ke arah pengulangan. Karena, banyak orang yang ingin mencoba jenis wisata baru yang santai, nyaman, unik dan berbeda. “Orang mulai bosan dengan pantai, objek-objek wisata buatan yang ada di perkotaan. Mereka lebih melirik ke objek wisata yang natural, atau back to nature,” jelasnya. 

    Dulunya, lanjut Nala, pada tahun 90-an justru jenis wisata seperti ini banyak diminati oleh wisatawan dari mancanegara. Mereka akan melakukan pemesanan khusus satu tahun sebelumnya untuk dapat menikmati wisata air dengan nyaman di dalam kapal. 

    Sebelumnya, Queen Orca sempat tidak beroperasi kurang lebih selama tiga tahun. Baru pada awal tahun ini mulai direnovasi kembali di Kota Bangun selama dua bulan. 

    Kutai kartanegara miliki banyak objek menarik khususnya wisata alam. Ada keunikan-keunikan tersendiri di sini yang tidak dimiliki daerah lain, kaya akan alam, kebudayaan, suku-suku baik Kutai dan Dayak yang miliki banyak ritual adat yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. 

    Kebanyakan wisatawannya sejauh ini berasal dari daerah Kukar, dan ada juga yang dari Jakarta dalam jumlah kelompok kecil berjumlah 10 orang. 

    Wisatawan bisa mengeluarkan budget Rp8,5 juta per kapal untuk satu kali berlayar. “Untuk saat ini masih paket kelompok, ke depannya memang akan kita buat paket perorangan atau mungkin yang mau bulan madu. Jadi nanti ditentukan tanggal berlayarnya kalau sudah mencukupi kapasitas kita akan berangkat,” ucapnya.

     

     

    Satu kapal dapat menampung sebanyak 24 orang wisatawan dengan lima kru kapal. “Dulu bisa menampung 30 wisatawan, cuma karena direnovasi tiga ruangan dirombak jadi kabin VIP. Lalu kru kapal itu juga di luar dari koki, kalau memang nanti penyewa mau sekalian dengan paket makan maka kami siapkan koki khusus dengan harga Rp185 ribu per orangnya, tiga kali makan dan dua kali snack,” ujarnya.

     

    Nala mengaku, saat awal beroperasi pada Agustus lalu, respon  masyarakat cukup besar dan baik khususnya lokal, karena saat ini dengan situasi pandemi, pihaknya belum dapat membuka jalur dari wisatawan luar. Sepanjang Agustus Queen Orca banyak mendapatkan tamu untuk kunjungan ke hulu Mahakam. 

     

    “Hampir satu bulan penuh kami ngetrip kemarin itu, datang ke Tenggarong istirahat satu dua hari, terus lanjut berangkat lagi. Kami senang karena ada nilai-nilai yang ingin dikenang oleh orang-orang lokal, ingin mengenang masa lalu beromantisme tentang masa kecil, karena ini kan merupakan jalur utama dulunya sebelum ada jalan darat,” ungkapnya. 

     

    Bahkan, lanjutnya, sebelumnya itu sempat ada 35 orang satu keluarga liburan dalam rangka 17 Agustus, dan mengadakan lomba di kapal ini sambil wisata ke hulu. “Sampai 35 itu ya arena keluarga, tapi karena kamar-kamar tidak muat, akhirnya yang anak-anaknya tidur di ruangan TV menggunakan bedcover,” katanya. 

     

    Ada Desa Pela, salah satu primadona untuk saat ini Muara muntai, karena menjadi salah satu persinggahan diperbatasan Kutai Barat. Dari situ mereka mempunyai banyak pilihan untuk berkunjung ke Danau Jempang, Danau Melintang, mundur sedikit bisa ke Kota Bangun. Biasanya, para pengunjung juga sekalian explore ikan.

     

     “Tujuan yang primadona emang salah satunya Muara Muntai ya, kita cuma ikut penyewa, jadi mau ke mana aja tujuan mereka kita antarkan,” tuturnya.


     Kapal ini sendiri dilengkapi dengan dua mesin penunjang, yakni satu untuk kapal itu sendiri dan satu lagi menggunakan mesin genset untuk sumber kelistrikan sebagai penunjang AC, pemanas air, penyaring air, TV dan yang lainnya.


    Reporter: Lodya Astagina
    Editor: Supiansyah