Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mengungkapkan terik panas matahari yang terjadi dalam beberapa hari ini dipengaruhi kondisi atmosfer yang sangat dinamis.
Ini disampaikan Ketua Tim Pokja Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, Rabu (21/2/2024).
Diyan mengaku berdasarkan data curah hujan bulanan masih masuk dalam kategori musim hujan.
"Adapun kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang sangat dinamis, di mana pola angin dan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 15 knot, tidak mendukung untuk pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan," ucapnya.
Sebab itu, kata dia, cuaca terik matahari karena tidak ada awan dan kini suhu maksimum berkisar 33-34 derajat, ini agak lebih tinggi dibanding rata-rata yang berkisar 31-32 derajat.
Meski demikian diprediksikan selama satu hingga tiga hari ke depan, sudah mulai turun hujan. "Saat ini masih musim hujan," tegasnya.
"Walau musim hujan, bukan berarti hujan setiap hari. Dengan letak Kaltim di sekitar ekuator, artinya mendapat energi sepanjang tahun. Jadi ketika musim hujan ada suhu tinggi termasuk normal dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan update info melalui website bmkg.go.id dan aplikasi @infobmkg," jelasnya.
Kalimantan Timur
Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mengungkapkan terik panas matahari yang terjadi dalam beberapa hari ini dipengaruhi kondisi atmosfer yang sangat dinamis.
Ini disampaikan Ketua Tim Pokja Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, Rabu (21/2/2024).
Diyan mengaku berdasarkan data curah hujan bulanan masih masuk dalam kategori musim hujan.
"Adapun kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang sangat dinamis, di mana pola angin dan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 15 knot, tidak mendukung untuk pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan," ucapnya.
Sebab itu, kata dia, cuaca terik matahari karena tidak ada awan dan kini suhu maksimum berkisar 33-34 derajat, ini agak lebih tinggi dibanding rata-rata yang berkisar 31-32 derajat.
Meski demikian diprediksikan selama satu hingga tiga hari ke depan, sudah mulai turun hujan. "Saat ini masih musim hujan," tegasnya.
"Walau musim hujan, bukan berarti hujan setiap hari. Dengan letak Kaltim di sekitar ekuator, artinya mendapat energi sepanjang tahun. Jadi ketika musim hujan ada suhu tinggi termasuk normal dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan update info melalui website bmkg.go.id dan aplikasi @infobmkg," jelasnya.
Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mengungkapkan terik panas matahari yang terjadi dalam beberapa hari ini dipengaruhi kondisi atmosfer yang sangat dinamis.
Ini disampaikan Ketua Tim Pokja Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, Rabu (21/2/2024).
Diyan mengaku berdasarkan data curah hujan bulanan masih masuk dalam kategori musim hujan.
"Adapun kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang sangat dinamis, di mana pola angin dan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 15 knot, tidak mendukung untuk pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan," ucapnya.
Sebab itu, kata dia, cuaca terik matahari karena tidak ada awan dan kini suhu maksimum berkisar 33-34 derajat, ini agak lebih tinggi dibanding rata-rata yang berkisar 31-32 derajat.
Meski demikian diprediksikan selama satu hingga tiga hari ke depan, sudah mulai turun hujan. "Saat ini masih musim hujan," tegasnya.
"Walau musim hujan, bukan berarti hujan setiap hari. Dengan letak Kaltim di sekitar ekuator, artinya mendapat energi sepanjang tahun. Jadi ketika musim hujan ada suhu tinggi termasuk normal dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan update info melalui website bmkg.go.id dan aplikasi @infobmkg," jelasnya.